“Menjadi Program Studi Teknik Mesin yang unggul dan dikenal di kawasan Asia Pasifik serta mampu berkontribusi dalam penerapan teknologi rekayasa permesinan”
.
“Menjadi Program Studi Teknik Mesin yang unggul dan dikenal di kawasan Asia Pasifik serta mampu berkontribusi dalam penerapan teknologi rekayasa permesinan”
.
Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia berdiri bersamaan dengan berdirinya Institut Teknologi Indonesia pada tanggal 2 Juni 1984. Pendirian ITI diawali dengan dasar pemikiran bahwa jumlah insinyur indonesia pada tahun 1983 sangat kurang. Sehingga menimbulkan gagasan pendirian pendidikan tinggi teknik oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Untuk mendukung gagasan tersebut maka tanggal 24 Februari 1984 didirikanlah Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI) dengan akta No.167 Notaris Ny. Sumardilah Oriana Roosdilan, SH. Atas prakarsa PII maka didirikanlah ITI yang diawali dengan berdirinya 3 Fakultas dengan 9 jurusan. Teknik Mesin ITI berada di dalam Fakultas Teknologi Industri.
Pada awal pendiriannya Teknik Mesin disebut dengan Jurusan, kemudian berubah menjadi Program Studi seiring dengan perubahan peraturan dari DIKTI. Ijin prinsip operasional dikeluarkan tanggal 14 Agustus 1984 dengan SK Depdikbud No. 1068/D/o/1984 yang diikuti dengan ijin operasional dari Kopertis Wilayah III tanggal 14 Agustus 1984 dengang SK No. 2/Kopt.IIIA/I/II/84. Kuliah pertama dimulai pada tanggal 1 Oktober 1984 dengan jumlah mahasiswa Teknik Mesin kurang lebih 100 orang.
Rata-rata setiap tahun Program Studi Teknik Mesin menerima mahasiswa sebanyak 2 kelas (1 kelas = 40 orang mahasiswa) di bawah bimbingan 2 orang dosen Penasehat Akademik (PA).
Setiap tahun Program Studi Teknik Mesin mengajukan akreditasi melalui penyusunan borang akreditasi dan memperoleh nilai B setiap 5 tahun oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi yang terkini berakhir 01 Oktober 2019.